Wednesday, January 19, 2011

Tafsir Depag RI :QS 001 - AlFaatihah 3

Tafsir Depag RI : QS 001 - Al
Faatihah 3
ِنَمْحَّرلا
ِميِحَّرلا )3(
Pada ayat dua di atas Allah
swt. menerangkan bahwa
Dia adalah Tuhan semesta
alam. Maka untuk
mengingatkan hamba
kepada nikmat dan karunia
yang berganda-ganda, yang
telah dilimpahkan-Nya,
serta sifat dan cinta kasih
sayang yang abadi pada
diri-Nya, diulang-Nya sekali
lagi menyebut "Ar-
Rahmanir Rahim". Yang
demikian itu supaya lenyap
dari pikiran mereka
gambaran keganasan dan
kezaliman seperti raja-raja
yang dipertuan, yang
bersifat sewenang-
wenang.
Allah mengingatkan dalam
ayat ini bahwa sifat
ketuhanan Allah terhadap
hambanya bukanlah sifat
keganasan dan kezaliman,
tetapi berdasarkan cinta
dan kasih sayang.
Dengan demikian manusia
akan mencintai Tuhannya,
dan menyembah Allah
dengan hati yang aman dan
tenteram bebas dari rasa
takut dan gelisah. Malah dia
akan mengambil pelajaran
dari sifat-sifat Tuhan. Dia
akan mendasarkan
pergaulan dan tingkah
lakunya terhadap manusia
sesamanya, atau pun
terhadap orang yang di
bawah pimpinannya, malah
terhadap binatang yang tak
pandai berbicara sekalipun
atas sifat cinta dan kasih
sayang itu.
Karena dengan jalan
demikianlah manusia akan
mendapat rahmat dan
karunia dari Tuhannya.
Rasulullah saw. Bersabda:
امنإ محري هللا نم هدابع
ءامحرلا
Artinya:
Sesungguhnya Allah kasih
sayang kepada hamba-
hamba-Nya yang pengasih.
(H.R Tabrani)
نومحارلا مهمحري نمحرلا
كرابت و يلاعت اومحرا نم
يف ضرألا مكمحري نم يف
ءامسلا
Artinya:
Orang-orang yang kasih
sayang Tuhan yang Rahman
Tabaraka wa Taala akan
kasih sayang kepadanya.
(Oleh karena itu) kasih
sayanglah kamu semua
kepada semua makhluk
yang di bumi niscaya semua
makhluk yang di langit akan
kasih sayang kepada kamu
semua. (H.R Ahmad, Abu
Daud At Tarmizi dan Al
Hakim)
Dan sabda Rasulullah saw:
نم محر ولو ةحيبذ روفصع
همحر هللا موي ةمايقلا
Artinya:
Barang siapa (orang) yang
kasih sayang meskipun
kepada seekor burung
(pipit) yang disembelih,
Allah kasih sayang
kepadanya pada hari
kiamat. (H.R Bukhari)
Maksud hadis tersebut ialah
pada waktu menyembelih
burung itu dengan sopan
santun umpamanya dengan
pisau yang tajam.
Dapat pula dipahami dari
urutan kata "Ar-Rahman",
"Ar-Rahim" itu, bahwa
penjagaan, pemeliharaan
dan asuhan Tuhan terhadap
semesta alam, bukanlah
lantaran mengharapkan
sesuatu dari alam itu, hanya
semata-mata karena
rahmat dan belas kasihan
daripada-Nya.
Boleh jadi ada yang
terlintas pada pikiran orang,
mengapa Tuhan
mengadakan peraturan-
peraturan dan hukum-
hukum, dan menghukum
orang-orang yang
melanggar peraturan-
peraturan itu? Keragu-
raguan ini akan hilang bila
diketahui bahwa Allah swt.
mengadakan peraturan-
peraturan dan hukum-
hukum, begitu juga
menyediakan azab di
akhirat atau di dunia untuk
hamba-Nya yang
melanggar peraturan-
peraturan dan hukum-
hukum itu, bukanlah
berlawanan dengan sifat
Tuhan Yang Maha Pemurah
dan Maha Penyayang,
karena peraturan dan
hukum itu rahmat dari
Tuhan; begitu pula azab dari
Allah terhadap hamba-Nya
yang melanggar peraturan-
peraturan dan hukum-
hukum itu sesuai dengan
keadilan.

No comments:

Post a Comment

like