Wednesday, January 19, 2011

AL-BAQARAH..ayat 3

:: Ayat 3 ::
"Yaitu orang-orang yang
beriman kepada yang gaib
dan mendirikan solat, serta
mendirikan solat, serta
menafkahkan sebagian dari
rizki yang kami berikan
kepada mereka."
Al-Quran membagi alam
wujud menjadi dua bagian,
yaitu alam gaib yang tak
terjangkau oleh indera kita,
dan alam nyata yang dapat
kita raba dan kita ketahui
keberadaannya melalui
indera. Sebagian orang
hanya mau menerima dan
meyakini keberadaan hal-hal
yang dapat mereka lihat dan
mereka dengar serta mereka
tangkap dengan salah satu
dari panca indera mereka.
Mereka ingin memahami
segala sesuatu hanya melalui
indera mereka. Padahal
indera manusia sangat
terbatas dan tidak mampu
menjangkau segala sesuatu
yang ada.
Umpamanya, daya teknik
yang merupakan salah satu
ciri khas benda-benda
materi, tidak dapat
ditangkap dengan indera.
Akan tetapi kita mengetahui
keberadaannya melalui
peristiwa jatuhnya benda-
benda ke bawah yaitu ke
bumi. Jadi pengetahuan kita
akan
keberadaan kekuatan atau
daya tarik ini, datang melalui
akibat-akibat yang
ditimbulkannya, bukan
dengan menangkap esensi
daya tarik itu sendiri.
Sebagian orang berkeinginan
melihat Allah SWT dengan
mata mereka.
Hal itu sebagaimana Bani
Israel yang berkata kepada
Nabi Musa 'alaihissalam;
Artinya: "Kami tidak akan
beriman kepadamu kecuali
jika kami dapat melihat Allah
dengan terang." Padahal
Allah SWT bukan jisim,
sehingga dapat dilihat. Akan
tetapi kita dapat
memastikan, dan meyakini
alam gaib, yaitu wujud Allah,
para malaikat, dan alam
akhirat, yang semuanya itu
tak terjangkau oleh indera
lahir manusia. Tentu saja,
iman adalah tingkat yang
lebih tinggi dari pada ilmu
dan pengetahuan. Suatu
tahap dimana hati dan jiwa
manusia juga menyaksikan
adanya wujud sesuatu,
menjalin hubungan
dengannya dan
mencintainya. Jelas sekali
bahwa iman dan keyakinan
seperti ini juga akan
melahirkan perbuatan-
perbuatan baik pada diri
manusia. Dan pada
prinsipnya, menurut
pandangan Islam, Iman tanpa
amal, dan keyakinan
semata-mata, tidak akan
membawa manusia ke arah
kesempurnaan.
Ayat ini mengatakan, orang-
orang yang bertakwa selain
orang-orang yang beriman
kepada yang gaib, juga
merupakan orang-orang
yang mendirikan solat dan
menunaikan zakat. Dengan
solat yang merupakan
Dzikrullah, mereka
memenuhi tuntutan-
tuntutan ruhani dan jiwa
mereka. Dengan itu mereka
akan dapat memenuhi
tuntutan-tuntutan
masyarakat, sehingga rakyat
pun dapat merasakan
kesejahteraan hidup
sekedarnya. Sesungguhnya
solat saja dengan sendirnya
tidaklah cukup. Seseorang
hendaklah menegakkan
solat, juga mengajak orang
lain untuk menegakkan solat.
Hendaknya solat
dilakukan di awal waktu,
juga di dalam masjid dengan
berjamaah.
Dengan demikian solat akan
mendatangkan manfaat di
dalam masyarakat dan
merupakan kedudukan yang
sebenarnya. Berkenaan
dengan masalah sedekah
pun, Islam tidak
menganjurkan pemberian
bantuan-bantuan material
saja lalu selesai. Akan tetapi
yang ditegaskan di dalam Al-
Quran untuk diberkan
kepada orang lain ialah "Mim
Ma Razaqna". Yaitu apa saja
yang telah Allah berikan,
meliputi kekayaan harta,
kekuatan, kekuasaan, ilmu
pengetahuan, dan segala
fasilitas, kelebihan yang
merupakan pemberian Allah
SWT.
Kini marilah kita lihat sekilas
hal-hal yang dapat kita ambil
sebagai pelajaran dari kalam
Ilahi ini:
1) Alam wujud, tak terbatas
pada alam materi. Terdapat
hal-hal yang memiliki wujud,
tetapi tak terjangkau oleh
indera kita. Namun akal dan
hati kita dapat membuktikan
wujud mereka itu. Dengan
demikian kita harus
menyakini keberadaan hal-
hal tersebut.
2) Iman tak terpisahkan dari
amal perbuatan, dan orang
yang beriman adalah orang
yang selalu beramal soleh,
sebagaimana yang
diperintahkan oleh Allah SWT.
3) Solat adalah amalan
terpenting bagi manusia
beriman.
4) Segala apa yang kita miliki
adalah dari Allah, dengan
demikian sebagian darinya
mestilah kita berikan kepada
orang lain yang memerlukan.
Allah pun akan memberikan
gantinya baik di dunia
maupun di akhirat.
5) Islam adalah agama yang
lengkap dan diturunkan
untuk mengatur kehidupan
masyarakat. Islam mengatur
hubungan dengan manusia
dan manusia dengan
masyarakatnya.

No comments:

Post a Comment

like