Monday, January 24, 2011

isaac newton

2. ISAAC NEWTON (1642-1727)
Indotoplist.com : Isaac
Newton, ilmuwan paling
besar dan paling
berpengaruh yang pernah
hidup di dunia, lahir di
Woolsthrope, Inggris, tepat
pada hari Natal tahun 1642,
bertepatan tahun dengan
wafatnya Galileo. Seperti
halnya Nabi Muhammad, dia
lahir sesudah ayahnya
meninggal. Di masa bocah dia
sudah menunjukkan
kecakapan yang nyata di
bidang mekanika dan
teramat cekatan
menggunakan tangannya.
Meskipun anak dengan otak
cemerlang, di sekolah
tampaknya ogah-ogahan dan
tidak banyak menarik
perhatian. Tatkala menginjak
akil baliq, ibunya
mengeluarkannya dari
sekolah dengan harapan
anaknya bisa jadi petani
yang baik. Untungnya sang
ibu bisa dibujuk, bahwa
bakat utamanya tidak
terletak di situ. Pada
umurnya delapan belas dia
masuk Universitas
Cambridge. Di sinilah Newton
secara kilat menyerap apa
yang kemudian terkenal
dengan ilmu pengetahuan
dan matematika dan dengan
cepat pula mulai melakukan
penyelidikan sendiri. Antara
usia dua puluh satu dan dua
puluh tujuh tahun dia sudah
meletakkan dasar-dasar
teori ilmu pengetahuan yang
pada gilirannya kemudian
mengubah dunia.
Pertengahan
abad
ke-17
adalah
periode
pembenihan
ilmu
pengetahuan.
Penemuan
teropong
bintang
dekat
permulaan
abad
itu
telah merombak seluruh
pendapat mengenai ilmu
perbintangan. Filosof Inggris
Francis Bacon dan Filosof
Perancis Rene Descartes
kedua-duanya berseru
kepada ilmuwan seluruh
Eropa agar tidak lagi
menyandarkan diri pada
kekuasaan Aristoteles,
melainkan melakukan
percobaan dan penelitian
atas dasar titik tolak dan
keperluan sendiri. Apa yang
dikemukakan oleh Bacon dan
Descartes, sudah
dipraktekkan oleh si hebat
Galileo. Penggunaan
teropong bintang, penemuan
baru untuk penelitian
astronomi oleh Newton telah
merevolusionerkan
penyelidikan bidang itu, dan
yang dilakukannya di sektor
mekanika telah
menghasilkan apa yang kini
terkenal dengan sebutan
"Hukum gerak Newton" yang
pertama.
Ilmuwan besar lain, seperti
William Harvey, penemu
ihwal peredaran darah dan
Johannes Kepler penemu
tata gerak planit-planit di
seputar matahari,
mempersembahkan
informasi yang sangat
mendasar bagi kalangan
cendikiawan. Walau begitu,
ilmu pengetahuan murni
masih merupakan
kegemaran para intelektual,
dan masih belum dapat
dibuktikan --apabila
digunakan dalam teknologi--
bahwa ilmu pengetahuan
dapat mengubah pola dasar
kehidupan manusia
sebagaimana diramalkan
oleh Francis Bacon.
Walaupun Copernicus dan
Galileo sudah menyepak ke
pinggir beberapa anggapan
ngelantur tentang
pengetahuan purba dan telah
menyuguhkan pengertian
yang lebih genah mengenai
alam semesta, namun tak
ada satu pokok pikiran pun
yang terumuskan dengan
seksama yang mampu
membelokkan tumpukan
pengertian yang gurem dan
tak berdasar seraya
menyusunnya dalam suatu
teori yang memungkinkan
berkembangnya ramalan-
ramalan yang lebih ilmiah.
Tak lain dari Isaac Newton-
lah orangnya yang sanggup
menyuguhkan kumpulan
teori yang terangkum rapi
dan meletakkan batu
pertama ilmu pengetahuan
modern yang kini arusnya
jadi anutan orang.
Newton sendiri agak ogah-
ogahan menerbitkan dan
mengumumkan penemuan-
penemuannya. Gagasan
dasar sudah disusunnya jauh
sebelum tahun 1669 tetapi
banyak teori-teorinya baru
diketahui publik bertahun-
tahun sesudahnya.
Penerbitan pertama
penemuannya adalah
menyangkut penjungkir-
balikan anggapan lama
tentang hal-ihwal cahaya.
Dalam serentetan percobaan
yang seksama, Newton
menemukan fakta bahwa
apa yang lazim disebut orang
"cahaya putih" sebenarnya
tak lain dari campuran
semua warna yang
terkandung dalam pelangi.
Dan ia pun dengan sangat
hati-hati melakukan analisa
tentang akibat-akibat hukum
pemantulan dan pembiasan
cahaya. Berpegang pada
hukum ini dia --pada tahun
1668-- merancang dan
sekaligus membangun
teropong refleksi pertama,
model teropong yang
dipergunakan oleh sebagian
terbesar penyelidik bintang-
kemintang saat ini.
Penemuan ini, berbarengan
dengan hasil-hasil yang
diperolehnya di bidang
percobaan optik yang sudah
diperagakannya,
dipersembahkan olehnya
kepada lembaga peneliti
kerajaan Inggris tatkala ia
berumur dua puluh sembilan
tahun.
Keberhasilan Newton di
bidang optik saja mungkin
sudah memadai untuk
mendudukkan Newton pada
urutan daftar buku ini.
Sementara itu masih ada
penemuan-penemuan yang
kurang penting di bidang
matematika murni dan di
bidang mekanika.
Persembahan terbesarnya di
bidang matematika adalah
penemuannya tentang
"kalkulus integral" yang
mungkin dipecahkannya
tatkala ia berumur dua puluh
tiga atau dua puluh empat
tahun. Penemuan ini
merupakan hasil karya
terpenting di bidang
matematika modern. Bukan
semata bagaikan benih yang
daripadanya tumbuh teori
matematika modern, tetapi
juga perabot tak terelakkan
yang tanpa penemuannya itu
kemajuan pengetahuan
modern yang datang
menyusul merupakan hal
yang mustahil. Biarpun
Newton tidak berbuat
sesuatu apapun lagi,
penemuan "kalkulus
integral"-nya saja sudah
memadai untuk
menuntunnya ke tangga
tinggi dalam daftar urutan
buku ini.
Tetapi penemuan-penemuan
Newton yang terpenting
adalah di bidang mekanika,
pengetahuan sekitar
bergeraknya sesuatu benda.
Galileo merupakan penemu
pertama hukum yang
melukiskan gerak sesuatu
obyek apabila tidak
dipengaruhi oleh kekuatan
luar. Tentu saja pada
dasarnya semua obyek
dipengaruhi oleh kekuatan
luar dan persoalan yang
paling penting dalam ihwal
mekanik adalah bagaimana
obyek bergerak dalam
keadaan itu. Masalah ini
dipecahkan oleh Newton
dalam hukum geraknya yang
kedua dan termasyhur dan
dapat dianggap sebagai
hukum fisika klasik yang
paling utama. Hukum kedua
(secara matcmatik
dijabarkan dcngan
persamaan F = m.a)
menetapkan bahwa
akselerasi obyek adalah
sama dengan gaya netto
dibagi massa benda.
Terhadap kedua hukum itu
Newton menambah hukum
ketiganya yang masyhur
tentang gerak (menegaskan
bahwa pada tiap aksi,
misalnya kekuatan fisik,
terdapat reaksi yang sama
dengan yang bertentangan)
serta yang paling
termasyhur penemuannya
tentang kaidah ilmiah hukum
gaya berat universal.
Keempat perangkat hukum
ini, jika digabungkan, akan
membentuk suatu kesatuan
sistem yang berlaku buat
seluruh makro sistem
mekanika, mulai dari
pergoyangan pendulum
hingga gerak planit-planit
dalam orbitnya mengelilingi
matahari yang dapat diawasi
dan gerak-geriknya dapat
diramalkan. Newton tidak
cuma menetapkan hukum-
hukum mekanika, tetapi dia
sendiri juga menggunakan
alat kalkulus matematik, dan
menunjukkan bahwa rumus-
rumus fundamental ini dapat
dipergunakan bagi
pemecahan problem.
Hukum Newton dapat dan
sudah dipergunakan dalam
skala luas bidang ilmiah serta
bidang perancangan pelbagai
peralatan teknis. Dalam
masa hidupnya,
pemraktekan yang paling
dramatis adalah di bidang
astronomi. Di sektor ini pun
Newton berdiri paling depan.
Tahun 1678 Newton
menerbitkan buku karyanya
yang masyhur Prinsip-prinsip
matematika mengenai
filsafat alamiah (biasanya
diringkas Principia saja).
Dalam buku itu Newton
mengemukakan teorinya
tentang hukum gaya berat
dan tentang hukum gerak.
Dia menunjukkan bagaimana
hukum-hukum itu dapat
dipergunakan untuk
memperkirakan secara tepat
gerakan-gerakan planit-
planit seputar sang matahari.
Persoalan utama gerak-gerik
astronomi adalah bagaimana
memperkirakan posisi yang
tepat dan gerakan bintang-
kemintang serta planit-
planit, dengan demikian
terpecahkan sepenuhnya
oleh Newton hanya dengan
sekali sambar. Atas karya-
karyanya itu Newton sering
dianggap seorang astronom
terbesar dari semua yang
terbesar.
Apa penilaian kita terhadap
arti penting keilmiahan
Newton? Apabila kita buka-
buka indeks ensiklopedia
ilmu pengetahuan, kita akan
jumpai ihwal menyangkut
Newton beserta hukum-
hukum dan penemuan-
penemuannya dua atau tiga
kali lebih banyak jumlahnya
dibanding ihwal ilmuwan
yang manapun juga. Kata
cendikiawan besar Leibniz
yang sama sekali tidak dekat
dengan Newton bahkan
pernah terlibat dalam suatu
pertengkaran sengit: "Dari
semua hal yang menyangkut
matematika dari mulai dunia
berkembang hingga adanya
Newton, orang itulah yang
memberikan sumbangan
terbaik." Juga pujian
diberikan oleh sarjana besar
Perancis, Laplace: "Buku
Principia Newton berada jauh
di atas semua produk
manusia genius yang ada di
dunia." Dan Langrange sering
menyatakan bahwa Newton
adalah genius terbesar yang
pernah hidup. Sedangkan
Ernst Mach dalam tulisannya
di tahun 1901 berkata,
"Semua masalah
matematika yang sudah
terpecahkan sejak masa
hidupnya merupakan dasar
perkembangan mekanika
berdasar atas hukum-hukum
Newton." Ini mungkin
merupakan penemuan besar
Newton yang paling ruwet:
dia menemukan wadah
pemisahan antara fakta dan
hukum, mampu melukiskan
beberapa keajaiban namun
tidak banyak menolong
untuk melakukan dugaan-
dugaan; dia mewariskan
kepada kita rangkaian
kesatuan hukum-hukum
yang mampu dipergunakan
buat permasalahan fisika
dalam ruang lingkup rahasia
yang teramat luas dan
mengandung kemungkinan
untuk melakukan dugaan-
dugaan yang tepat.
Dalam uraian yang begini
ringkas, adalah mustahil
membeberkan secara
terperinci penemuan-
penemuan Newton.
Akibatnya, banyak karya-
karya yang agak kurang
tenar terpaksa harus
disisihkan biarpun punya
makna penting di segi
penemuan dalam bidang
masalahnya sendiri. Newton
juga memberi sumbangsih
besar di bidang
thermodinamika
(penyelidikan tentang panas)
dan di bidang akustik (ilmu
tentang suara). Dan dia
pulalah yang menyuguhkan
penjelasan yang jernih bagai
kristal prinsip-prinsip fisika
tentang "pengawetan"
jumlah gerak agar tidak
terbuang serta
"pengawetan" jumlah gerak
sesuatu yang bersudut.
Antrian penemuan ini kalau
mau bisa diperpanjang lagi:
Newtonlah orang yang
menemukan dalil binomial
dalam matematika yang
amat logis dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Mau tambah lagi? Dia juga,
tak lain tak bukan, orang
pertama yang mengutarakan
secara meyakinkan ihwal
asal mula bintang-bintang.
Nah, sekarang soalnya
begini: taruhlah Newton itu
ilmuwan yang paling jempol
dari semua ilmuwan yang
pernah hidup di bumi. Paling
kemilau bagaikan batu
zamrud di tengah tumpukan
batu kali. Taruhlah begitu.
Tetapi, bisa saja ada orang
yang mempertanyakan
alasan apa menempatkan
Newton di atas pentolan
politikus raksasa seperti
Alexander Yang Agung atau
George Wasington, serta
disebut duluan ketimbang
tokoh-tokoh agama besar
seperti Nabi Isa atau Budha
Gautama. Kenapa mesti
begitu?
Pertimbangan saya begini.
Memang betul perubahan-
perubahan politik itu penting
kalau tidak teramat penting.
Walau begitu, bagaimanapun
juga pada umumnya manusia
sebagaian terbesar hidup
nyaris tak banyak beda
antara mereka di jaman lima
ratus tahun sesudah
Alexander wafat dengan
mereka di jaman lima ratus
sebelum Alexander muncul
dari rahim ibunya. Dengan
kata lain, cara manusia hidup
di tahun 1500 sesudah
Masehi boleh dibilang serupa
dengan cara hidup buyut bin
buyut bin buyut mereka di
tahun 1500 sebelum Masehi.
Sekarang, tengoklah dari
sudut perkembangan ilmu
pengetahuan. Dalam lima
abad terakhir, berkat
penemuan-penemuan ilmiah
modern, cara hidup manusia
sehari-hari sudah mengalami
revolusi besar. Cara
berbusana beda, cara makan
beda, cara kerja dan
ragamnya beda. Bahkan,
cara hidup santai berleha-
leha pun sama sekali tidak
mirip dengan apa yang
diperbuat orang jaman tahun
1500 sesudah Masehi.
Penemuan ilmiah bukan saja
sudah merevolusionerkan
teknologi dan ekonomi,
tetapi juga sudah mengubah
total segi politik, pemikiran
keagamaan, seni dan
falsafah. Sangat langkalah
aspek kehidupan manusia
yang tetap "jongkok di
tempat" tak beringsut
sejengkal pun dengan
adanya revolusi ilmiah.
Alasan ini --sekali lagi alasan
ini-- yang jadi sebab
mengapa begitu banyak
ilmuwan dan penemu
gagasan baru tercantum di
dalam daftar buku ini.
Newton bukan semata yang
paling cerdas otak diantara
barisan cerdas otak, tetapi
sekaligus dia tokoh yang
paling berpengaruh di dalam
perkembangan teori ilmu. Itu
sebabnya dia peroleh
kehormatan untuk
didudukkan dalam urutan
hampir teratas dari sekian
banyak manusia yang paling
berpengaruh dalam sejarah
manusia. Newton
menghembuskan nafas
penghabisan tahun 1727,
dikebumikan di Westminster
Abbey, ilmuwan pertama
yang memperoleh
penghormatan macam itu.
Web:
http://media.isnet.org/
iptek/100/index.html
http://en.wikipedia.org/
wiki/Isaac_Newton
Referensi:
Seratus Tokoh yang Paling
Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub
Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat

No comments:

Post a Comment

like