Wednesday, January 12, 2011

Tafsir Depag RI :QS 001 - AlFaatihah 1

QS 001 - Al
Faatihah 1
ِمْسِب ِهَّللا
ِنَمْحَّرلا
ِميِحَّرلا )1 )
Di dalam Alquran ada 114
surah, semuanya dimulai
dengan "Basmalah", kecuali
surah At-Taubah. Surah At-
Taubah ini tidak dimulai
dengan "Basmalah" karena
memang tidak serasi kalau
dimulai dengan "Basmalah".
Di samping pada
permulaannya "Basmalah"
ada disebutkan satu kali di
pertengahan surah An-
Naml:30; dengan demikian
"Basmalah" itu didapati di
dalam Alquran 114 kali.
Ada beberapa pendapat
ulama berkenaan dengan
"Basmalah" yang terdapat
pada permulaan sesuatu
surah. Di antara pendapat-
pendapat itu yang
termasyhur ialah:
1. "Basmalah" itu
adalah suatu ayat
yang tersendiri,
diturunkan Allah
untuk jadi kepala
masing-masing surah,
dan pembatas antara
surah dengan surah
yang lain. Jadi dia
bukanlah satu ayat
dari Al-Fatihah atau
dari sesuatu surah
yang lain, yang
dimulai dengan
Basmalah itu. Ini
adalah pendapat
Imam Malik beserta
ahli qiraat dan fuqaha
Madinah, Basrah dan
Syam dan juga
pendapat Imam Abu
Hanifah dan pengikut-
pengikutnya. Sebab
itu menurut Imam
Abu Hanifah
"Basmalah" itu tidak
dikeraskan
membacanya dalam
salat bahkan Imam
Malik tidak membaca
Basmalah sama
sekali.
2. "Basmalah" adalah
salah satu ayat dari
Al-Fatihah, dan dari
sesuatu surah yang
lain, yang dimulai
dengan "Basmalah".
Ini adalah pendapat
Imam Syafii beserta
ahli qiraat Mekah dan
Kufah. Sebab itu
menurut mereka
"Basmalah" itu dibaca
dengan suara keras
dalam salat (Jahar).
Kalau kita perhatikan
bahwa sahabat-sahabat
Rasulullah saw. telah
sependapat menuliskan
"Basmalah" pada
permulaan sesuatu surah
dan surah-surah Alquranul
Karim itu, kecuali surah At-
Taubah (karena memang
dari semula turunnya tidak
dimulai dengan Basmalah)
dan bahwa Rasulullah saw.
melarang menuliskan
sesuatu yang bukan Alquran
supaya tidak bercampur
aduk dengan Alquran. Sebab
itu oleh mereka tidak
dituliskan "amin" di akhir
surah Al-Fatihah. Basmalah
itu adalah salah satu ayat
dari Alquran atau dengan
perkataan lain bahwa
"basmalah-basmalah" yang
terdapat di dalam Alquran
itu adalah ayat-ayat
Alquran, lepas dari
pendapat apakah satu ayat
dari Al-Fatihah atau dari
sesuatu surah yang lain,
yang dimulai dengan
Basmalah atau tidak.
Sebagai disebutkan di atas
surah Al-Fatihah itu terdiri
dari tujuh ayat. Mereka
yang berpendapat bahwa
basmalah itu tidak
termasuk satu ayat dari Al-
Fatihah, memandang:
ِرْيَغ ِبوُضْغَمْلا
ْمِهْيَلَع اَلَو
َنيِّلاَّضلا
adalah salah satu ayat,
dengan demikian ayat-ayat
Al-Fatihah itu tetap tujuh.
ِمْسِب ِهَّللا
ِنَمْحَّرلا ِميِحَّرلا
)1 )
"Dengan menyebut nama
Allah", maksudnya "dengan
menyebut nama Allah saya
baca atau saya mulai".
Seakan-akan Nabi berkata:
"Saya baca surah ini dengan
menyebut nama Allah,
bukan dengan menyebut
nama saya sendiri, sebab
dia wahyu dari Tuhan,
bukan dari saya sendiri.
Maka basmalah di sini
mengandung arti bahwa
Alquranul Karim itu wahyu
dari Allah, bukan karangan
Muhammad saw. dan
Muhammad itu hanyalah
seorang pesuruh Allah yang
dapat perintah
menyampaikan Alquran
kepada manusia.
Pemakaian kata "Allah"
"Allah" nama bagi Zat yang
ada dengan sendiri-Nya
(wajibul wujud). Kata
"Allah" itu hanya dipakai
oleh bangsa Arab kepada
Tuhan yang sebenarnya,
yang berhak disembah,
yang mempunyai sifat-sifat
kesempurnaan. Mereka
tidak memakai kata itu
untuk tuhan-tuhan atau
dewa-dewa mereka yang
lain.
Kata "Ar-Rahman" terambil
dari "Ar-Rahmah" yang
berarti "belas kasihan",
yaitu suatu sifat yang
menimbulkan perbuatan
memberi nikmat dan
karunia.
Jadi kata "Ar-Rahman" itu
ialah: Yang berbuat
(memberi) nikmat dan
karunia yang banyak.
Kata "Ar-Rahim" juga
terambil dari "Ar-Rahmah",
dan arti "Rahim" ialah:
Orang yang mempunyai
sifat belas kasihan, dan
sifat itu "tetap" padanya
selama-lamanya.
Maka Ar-Rahman Ar-Rahim
(Arrahmanirrahim) itu
maksudnya: Tuhan itu telah
memberi nikmat yang
banyak dengan murah-Nya
dan telah melimpahkan
karunia yang tidak
terhingga, karena Dia
adalah bersifat belas
kasihan kepada makhluk-
Nya, dan oleh karena sifat
belas kasihan itu adalah
suatu sifat yang tetap
pada-Nya maka nikmat dan
karunia Allah itu tidak ada
putus-putusnya.
Dengan demikian maka
kata-kata "Ar-Rahman" dan
"Ar-Rahim" itu kedua-
duanya adalah diperlukan
dalam susunan ini, karena
masing-masing mempunyai
arti yang khusus.
Tegasnya bila seseorang
Arab mendengar orang
mensifati Allah dengan Ar-
Rahman, maka terpahamlah
olehnya bahwa Allah itu
telah melimpahkan nikmat
dan karunia-Nya dengan
banyak dan berlimpah-
limpah. Tetapi bahwa
limpahan nikmat dan
karunia yang banyak itu
tetap, tidak putus-putus
tidak dapat dipahami dari
lafaz Ar-Rahman itu saja.
Karena itu perlulah diikuti
dengan Ar-Rahim, supaya
orang mengambil
pengertian bahwa limpahan
nikmat dan karunia serta
kemurahan Allah itu tidak
ada putus-putusnya.
Hikmah membaca
basmalah
Seorang muslim disuruh
membaca basmalah di
waktu mengerjakan
sesuatu pekerjaan yang
baik. Yang demikian itu
untuk mengingatkan bahwa
pekerjaan yang
dikerjakannya itu adalah
suruhan Allah, atau karena
telah diizinkan-Nya. Maka
karena Allahlah dia
mengerjakan pekerjaan itu
dan kepada-Nya dia
meminta pertolongan
supaya pekerjaan itu
terlaksana dengan baik dan
berhasil.
Nabi saw. bersabda:
لك رمأ يذ لاب أدبيال هيف
مسبب هللا وهف رتبأ يأ
عوطقم بنذلا صقان
Sesuatu pekerjaan yang
penting yang tidak dimulai
dengan menyebut nama
Allah adalah buntung, yakni
tidak ada hasilnya.
Orang Arab sebelum datang
Islam mengerjakan sesuatu
pekerjaan adalah dengan
menyebut Al-Lata dan Al-
`Uzza, yaitu nama-nama
berhala mereka. Sebab itu
Allah swt. mengajarkan
kepada penganut-penganut
agama Islam yang telah
mengesakan-Nya supaya
mereka mengerjakan
dengan menyebut nama
Allah

No comments:

Post a Comment

like