Monday, January 24, 2011

1. NABI MUHAMMAD (570 M -
632 M)
Indotoplist.com : Jatuhnya
pilihan saya kepada Nabi
Muhammad dalam urutan
pertama daftar Seratus
Tokoh yang berpengaruh di
dunia mungkin mengejutkan
sementara pembaca dan
mungkin jadi tanda tanya
sebagian yang lain. Tapi saya
berpegang pada keyakinan
saya, dialah Nabi Muhammad
satu-satunya manusia dalam
sejarah yang berhasil meraih
sukses-sukses luar biasa
baik ditilik dari ukuran
agama maupun ruang
lingkup duniawi. Berasal-usul
dari keluarga sederhana,
Muhammad menegakkan
dan menyebarkan salah satu
dari agama terbesar di dunia,
Agama Islam. Dan pada saat
yang bersamaan tampil
sebagai seorang pemimpin
tangguh, tulen, dan efektif.
Kini tiga belas abad sesudah
wafatnya, pengaruhnya
masih tetap kuat dan
mendalam serta berakar.
Sebagian besar dari orang-
orang yang tercantum di
dalam buku ini merupakan
makhluk beruntung karena
lahir dan dibesarkan di
pusat-pusat peradaban
manusia, berkultur tinggi dan
tempat perputaran politik
bangsa-bangsa. Muhammad
lahir pada tahun 570 M, di
kota Mekkah, di bagian agak
selatan Jazirah Arabia, suatu
tempat yang waktu itu
merupakan daerah yang
paling terbelakang di dunia,
jauh dari pusat perdagangan,
seni maupun ilmu
pengetahuan. Menjadi yatim-
piatu di umur enam tahun,
dibesarkan dalam situasi
sekitar yang sederhana dan
rendah hati. Sumber-sumber
Islam menyebutkan bahwa
Muhamnmad seorang buta
huruf. Keadaan ekonominya
baru mulai membaik di umur
dua puluh lima tahun tatkala
dia kawin dengan seorang
janda berada.
Bagaimanapun, sampai
mendekati umur empat
puluh tahun nyaris tak
tampak petunjuk
keluarbiasaannya sebagai
manusia.
Umumnya, bangsa Arab saat
itu tak memeluk agama
tertentu kecuali penyembah
berhala Di kota Mekkah ada
sejumlah kecil pemeluk-
pemeluk Agama Yahudi dan
Nasrani, dan besar
kemungkinan dari merekalah
Muhammad untuk pertama
kali mendengar perihal
adanya satu Tuhan Yang
Mahakuasa, yang mengatur
seantero alam. Tatkala dia
berusia empatpuluh tahun,
Muhammad yakin bahwa
Tuhan Yang Maha Esa ini
menyampaikan sesuatu
kepadanya dan memilihnya
untuk jadi penyebar
kepercayaan yang benar.
Selama tiga tahun
Muhammad hanya menyebar
agama terbatas pada
kawan-kawan dekat dan
kerabatnya. Baru tatkala
memasuki tahun 613 dia
mulai tampil di depan publik.
Begitu dia sedikit demi
sedikit punya pengikut,
penguasa Mekkah
memandangnya sebagai
orang berbahaya, pembikin
onar. Di tahun 622, cemas
terhadap keselamatannya,
Muhammad hijrah ke
Madinah, kota di utara
Mekkah berjarak 200 mil. Di
kota itu dia ditawari posisi
kekuasaan politik yang
cukup meyakinkan.
Peristiwa hijrah ini
merupakan titik balik penting
bagi kehidupan Nabi. Di
Mekkah dia susah
memperoleh sejumlah kecil
pengikut, dan di Medinah
pengikutnya makin
bertambah sehingga dalam
tempo cepat dia dapat
memperoleh pengaruh yang
menjadikannya seorang
pemegang kekuasaan yang
sesungguhnya. Pada tahun-
tahun berikutnya sementara
pengikut Muhammad
bertumbuhan bagai jamur,
serentetan pertempuran
pecah antara Mektah dan
Madinah. Peperangan ini
berakhir tahun 630 dengan
kemenangan pada pihak
Muhammad, kembali ke
Mekkah selaku penakluk.
Sisa dua setengah tahun dari
hidupnya dia menyaksikan
kemajuan luar-biasa dalam
hal cepatnya suku-suku Arab
memeluk Agama Islam. Dan
tatkala Muhammad wafat
tahun 632, dia sudah
memastikan dirinya selaku
penguasa efektif seantero
Jazirah Arabia bagian
selatan.
Suku Bedewi punya tradisi
turun-temurun sebagai
prajurit-prajurit yang
tangguh dan berani. Tapi,
jumlah mereka tidaklah
banyak dan senantiasa
tergoda perpecahan dan
saling melabrak satu sama
lain. Itu sebabnya mereka
tidak bisa mengungguli
tentara dari kerajaan-
kerajaan yang mapan di
daerah pertanian di belahan
utara. Tapi, Muhammadlah
orang pertama dalam
sejarah, berkat dorongan
kuat kepercayaan kepada
keesaan Tuhan, pasukan
Arab yang kecil itu sanggup
melakukan serentetan
penaklukan yang
mencengangkan dalam
sejarah manusia. Di sebelah
timurlaut Arab berdiri
Kekaisaran Persia Baru
Sassanids yang luas. Di
baratlaut Arabia berdiri
Byzantine atau Kekaisaran
Romawi Timur dengan
Konstantinopel sebagai
pusatnya.
Ditilik dari sudut jumlah dan
ukuran, jelas Arab tidak
bakal mampu
menghadapinya. Namun, di
medan pertempuran,
pasukan Arab yang membara
semangatnya dengan sapuan
kilat dapat menaklukkan
Mesopotamia, Siria, dan
Palestina. Pada tahun 642
Mesir direbut dari
genggaman Kekaisaran
Byzantine, dan sementara itu
balatentara Persia dihajar
dalam pertempuran yang
amat menentukan di
Qadisiya tahun 637 dan di
Nehavend tahun 642.
Tapi, penaklukan besar-
besaran --di bawah pimpinan
sahabat Nabi dan
penggantinya Abu Bakr dan
Umar ibn al-Khattab-- itu
tidak menunjukkan tanda-
tanda stop sampai di situ.
Pada tahun 711, pasukan
Arab telah menyapu habis
Afrika Utara hingga ke tepi
Samudera Atlantik. Dari situ
mereka membelok ke utara
dan menyeberangi Selat
Gibraltar dan melabrak
kerajaan Visigothic di
Spanyol.
Sepintas lalu orang mesti
mengira pasukan Muslim
akan membabat habis semua
Nasrani Eropa. Tapi pada
tahun 732, dalam
pertempuran yang masyhur
dan dahsyat di Tours, satu
pasukan Muslimin yang telah
maju ke pusat negeri
Perancis pada akhirnya
dipukul oleh orang-orang
Frank. Biarpun begitu, hanya
dalam tempo secuwil abad
pertempuran, orang-orang
Bedewi ini -dijiwai dengan
ucapan-ucapan Nabi
Muhammad- telah
mendirikan sebuah empirium
membentang dari
perbatasan India hingga pasir
putih tepi pantai Samudera
Atlantik, sebuah empirium
terbesar yang pernah dikenal
sejarah manusia. Dan di
mana pun penaklukan
dilakukan oleh pasukan
Muslim, selalu disusul dengan
berbondong-bondongnya
pemeluk masuk Agama
Islam.
Ternyata, tidak semua
penaklukan wilayah itu
bersifat permanen. Orang-
orang Persia, walaupun
masih tetap penganut setia
Agama Islam, merebut
kembali kemerdekaannya
dari tangan Arab. Dan di
Spanyol, sesudah melalui
peperangan tujuh abad
lamanya akhirnya berhasil
dikuasai kembali oleh orang-
orang Nasrani. Sementara
itu, Mesopotamia dan Mesir
dua tempat kelahiran
kebudayaan purba, tetap
berada di tangan Arab
seperti halnya seantero
pantai utara Afrika. Agama
Islam, tentu saja, menyebar
terus dari satu abad ke abad
lain, jauh melangkah dari
daerah taklukan. Umumnya
jutaan penganut Islam
bertebaran di Afrika, Asia
Tengah, lebih-lebih Pakistan
dan India sebelah utara serta
Indonesia. Di Indonesia,
Agama Islam yang baru itu
merupakan faktor
pemersatu. Di anak benua
India, nyaris kebalikannya:
adanya agama baru itu
menjadi sebab utama
terjadinya perpecahan.
Apakah pengaruh Nabi
Muhammad yang paling
mendasar terhadap sejarah
ummat manusia? Seperti
halnya lain-lain agama juga,
Islam punya pengaruh luar
biasa besarnya terhadap
para penganutnya. Itu
sebabnya mengapa
penyebar-penyebar agama
besar di dunia semua dapat
tempat dalam buku ini. Jika
diukur dari jumlah,
banyaknya pemeluk Agama
Nasrani dua kali lipat
besarnya dari pemeluk
Agama Islam, dengan
sendirinya timbul tanda
tanya apa alasan
menempatkan urutan Nabi
Muhammad lebih tinggi dari
Nabi Isa dalam daftar. Ada
dua alasan pokok yang jadi
pegangan saya. Pertama,
Muhammad memainkan
peranan jauh lebih penting
dalam pengembangan Islam
ketimbang peranan Nabi Isa
terhadap Agama Nasrani.
Biarpun Nabi Isa bertanggung
jawab terhadap ajaran-
ajaran pokok moral dan etika
Kristen (sampai batas
tertentu berbeda dengan
Yudaisme), St. Paul
merupakan tokoh penyebar
utama teologi Kristen, tokoh
penyebarnya, dan penulis
bagian terbesar dari
Perjanjian Lama.
Sebaliknya Muhammad
bukan saja bertanggung
jawab terhadap teologi Islam
tapi sekaligus juga terhadap
pokok-pokok etika dan
moralnya. Tambahan pula dia
"pencatat" Kitab Suci Al-
Quran, kumpulan wahyu
kepada Muhammad yang
diyakininya berasal langsung
dari Allah. Sebagian terbesar
dari wahyu ini disalin dengan
penuh kesungguhan selama
Muhammad masih hidup dan
kemudian dihimpun dalam
bentuk yang tak
tergoyangkan tak lama
sesudah dia wafat. Al-Quran
dengan demikian berkaitan
erat dengan pandangan-
pandangan Muhammad serta
ajaran-ajarannya karena dia
bersandar pada wahyu
Tuhan. Sebaliknya, tak ada
satu pun kumpulan yang
begitu terperinci dari ajaran-
ajaran Isa yang masih dapat
dijumpai di masa sekarang.
Karena Al-Quran bagi kaum
Muslimin sedikit banyak
sama pentingnya dengan Injil
bagi kaum Nasrani, pengaruh
Muhammad dengan
perantaraan Al-Quran
teramatlah besarnya.
Kemungkinan pengaruh
Muhammad dalam Islam
lebih besar dari pengaruh Isa
dan St. Paul dalam dunia
Kristen digabung jadi satu.
Diukur dari semata mata
sudut agama, tampaknya
pengaruh Muhammad setara
dengan Isa dalam sejarah
kemanusiaan.
Lebih jauh dari itu (berbeda
dengan Isa) Muhammad
bukan semata pemimpin
agama tapi juga pemimpin
duniawi. Fakta
menunjukkan, selaku
kekuatan pendorong
terhadap gerak penaklukan
yang dilakukan bangsa Arab,
pengaruh kepemimpinan
politiknya berada dalam
posisi terdepan sepanjang
waktu.
Dari pelbagai peristiwa
sejarah, orang bisa saja
berkata hal itu bisa terjadi
tanpa kepemimpinan khusus
dari seseorang yang
mengepalai mereka.
Misalnya, koloni-koloni di
Amerika Selatan mungkin
saja bisa membebaskan diri
dari kolonialisme Spanyol
walau Simon Bolivar tak
pernah ada di dunia. Tapi,
misal ini tidak berlaku pada
gerak penaklukan yang
dilakukan bangsa Arab. Tak
ada kejadian serupa sebelum
Muhammad dan tak ada
alasan untuk menyangkal
bahwa penaklukan bisa
terjadi dan berhasil tanpa
Muhammad. Satu-satunya
kemiripan dalam hal
penaklukan dalam sejarah
manusia di abad ke-13 yang
sebagian terpokok berkat
pengaruh Jengis Khan.
Penaklukan ini, walau lebih
luas jangkauannya
ketimbang apa yang
dilakukan bangsa Arab,
tidaklah bisa membuktikan
kemapanan, dan kini satu-
satunya daerah yang
diduduki oleh bangsa Mongol
hanyalah wilayah yang sama
dengan sebelum masa Jengis
Khan.
Ini jelas menunjukkan beda
besar dengan penaklukan
yang dilakukan oleh bangsa
Arab. Membentang dari Irak
hingga Maroko, terbentang
rantai bangsa Arab yang
bersatu, bukan semata
berkat anutan Agama Islam
tapi juga dari jurusan bahasa
Arabnya, sejarah dan
kebudayaan. Posisi sentral
Al-Quran di kalangan kaum
Muslimin dan tertulisnya
dalam bahasa Arab, besar
kemungkinan merupakan
sebab mengapa bahasa Arab
tidak terpecah-pecah ke
dalam dialek-dialek yang
berantarakan. Jika tidak,
boleh jadi sudah akan terjadi
di abad ke l3. Perbedaan dan
pembagian Arab ke dalam
beberapa negara tentu
terjadi -tentu saja- dan
nyatanya memang begitu,
tapi perpecahan yang
bersifat sebagian-sebagian
itu jangan lantas membuat
kita alpa bahwa persatuan
mereka masih berwujud.
Tapi, baik Iran maupun
Indonesia yang kedua-
duanya negeri berpenduduk
Muslimin dan keduanya
penghasil minyak, tidak ikut
bergabung dalam sikap
embargo minyak pada
musim dingin tahun 1973 -
1974. Sebaliknya bukanlah
barang kebetulan jika semua
negara Arab, semata-mata
negara Arab, yang
mengambil langkah embargo
minyak.
Jadi, dapatlah kita saksikan,
penaklukan yang dilakukan
bangsa Arab di abad ke-7
terus memainkan peranan
penting dalam sejarah
ummat manusia hingga saat
ini. Dari segi inilah saya
menilai adanya kombinasi
tak terbandingkan antara
segi agama dan segi duniawi
yang melekat pada pengaruh
diri Muhammad sehingga
saya menganggap
Muhammad dalam arti
pribadi adalah manusia yang
paling berpengaruh dalam
sejarah manusia.
Web:
http://media.isnet.org/
iptek/100/index.html
Referensi:
Seratus Tokoh yang Paling
Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub
Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat

No comments:

Post a Comment

like